Jumat, 27 Juli 2007

"Gak Main"

Malam itu sebut saja Gondes mengajak racapnya (baca ; pacarnya) muter-muter kota malang :D mengendarai libom panther (baca ; mobil panther). Bosan muter-muter gondes yang hamurnya (baca ; rumahnya) di malang selatan ini bermaksud ngalup (baca ; pulang) dan mengantar racapnya.

Namun, ditengah perjalanan Gondes menghentikan libomnya di dekat Stadion Kanjuruhan, Kepanjen. Maklum, di tempat itu kanyab (baca ; banyak) muda-mudi yang memadu kasih.Mereka kadit (baca ; tidak) turun melainkan ngobrol di dalam libom.

Entah siapa yang memulai, mereka akhirnya bermesraan. Bersamaan waktu itu ada silop (baca ; polisi) yang patroli dengan menggunakan libom. Saat melintas di dekat libom Gondes, petugas heran. sebab, libom panther yang ditumpangi Gondes dan racapnya, bergoyang-goyang. akhirya, salah seorang silop turun dan mendekati libom Gondes yang sedang asyik naracap. Kadit tau silop datang. Begitu berada dekat libom Gondes dan mengintipnya, petugas kaget bukan niam (baca ; main), sebab ada dua penumpang yang berlainan jenis sedang ber HoHoHiHe (dah pada tau dw artinya :p) dalam libom. Akhirnya. petugas mengetuk pintu libom.

Mengetahui ada silop datang, Gondes kaget setengah mati. bahkan racap Gondes langsung menangis."Ayo ikut ke kantor (Polres).Kalian ini masih pacaran kok sudah berbuat mesum sembarangan,"ajak petugas.

saran masdoy : Makanya kalo lagi HoHoHiHe jangan disembarang tempat. bisa BAHAYA.....mending nyari Hotel aja yang murah (denger" sih 50 ribu) :p~

Minggu, 22 Juli 2007

"DEMOCRAZY"

Pemikiran yang dipaksakan...???
Demokrasi kita saat ini seakan telah melenceng dari cita-cita pendiri bangsa kita. Dimana demokrasi yang sesungguhnya dari negara kita adalah Musyawarah Mufakat. Melihat perkembangan demokrasi di negara kita saat ini sungguh memprihatinkan, semua orang mengagungkan demokrasi, tapi justru yang terjadi saat ini adalah "Democrazy". Demokrasi yang asalnya dari Yunani berarti "Demos" yang artinya rakyat dan "Cratos" yang artinya pemerintahan, bila di artikan secara harfiah yaitu Pemerintahan yang berasal dari rakyat, dikelola oleh rakyat dan di peruntukkan bagi rakyat. Kini telah berubah artinya yang bemacam-macam. Sedangkan "Democrazy" berasal dari perpaduan Inggris Yunani berarti "Demos" yang artinya rakyat dan "Crazos" yang artinya gila. Bila di artikan menjadi Pemerintahan rakyat gila. ihhhh...syeremm...!!

Saat ini Demokrasi telah menjadi alat propaganda negara asing untuk melemahkan sistem dari negara kita. Dimana kita telah dibutakan dengan demokrasi yang sesungguhnya. Dengan alasan Demokrasi mereka telah merusak sistem politik, hukum, budaya serta ekonomi kita. Telah terlihat jelas dunia politik kita telah banyak peraturan yang merupakan titipan dari negara asing, produk hukum yang tidak memihak rakyat, memaksakan budaya asing untuk di terapkan dengan alasan modernisasi, menaikkan harga dan menimbun barang tanpa adanya kontrol dari pemerintah. Sungguh ini hanya bisa dilakukan oleh sebuah pemerintahan yang "gila".

Bila kita tidak merubah sistem demokrasi kita saat ini, dengan kembali menerapkan Musyawarah Mufakat, maka kita selamanya akan terjebak dalam propaganda serta kendali negara-negara asing. Tak salah kiranya pujangga besar lawas kita Ki Ronggowarsito mengatakan "Ora Edan Ora Keduman"(Gak ikut gila gak ikut kebagian).Tak perlu lagi kita membahas Demokrasi yang tak jelas dan pasti....!!!Semua ini hanya demi NKRI.....YESS...!!!

Indonesia Gagal Ukir Sejarah

Demam Piala Asia telah melanda negeri ini meskipun Tim nasional Indonesia gagal mencatat sejarah baru setelah kembali terhenti di babak penyisihan grup pada Piala Asia 2007. Kekalahan 0-1 dari Korea Selatan pada pertandingan terakhir Grup D di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Rabu, membuat Ponaryo Astaman dkk. harus menunda kembali mimpi berlaga di perempatfinal Piala Asia untuk pertamakalinya sejak mulai berpartisipasi pada 1968.

"Kami kecewa karena tidak bisa lolos ke putaran berikutnya, tetapi kalian lihat sendiri para pemain telah berjuang sampai mati di lapangan," kata pelatih Indonesia Ivan Venkov Kolev usai pertandingan.

"Saya berterima kasih kepada semua penonton yang selalu mendukung timnas Indonesia sejak awal dan saya minta maaf karena kami tidak bisa terus ke babak berikutnya," lanjutnya.

Perjalanan timnas Indonesia kali ini mengingatkan pada Piala Asia 2004 di China. Saat itu Indonesia menang 2-1 atas Qatar pada pertandingan pertama babak penyisihan grup, tetapi tampil buruk pada dua pertandingan berikutnya --kalah 0-5 dari China dan 1-3 dari Bahrain-- sehingga gagal maju ke putaran berikutnya.

Kali ini pasukan Ivan Kolev pun bermain bagus pada pertandingan awal dengan menaklukkan Bahrain (2-1), namun kemudian kalah dari Arab Saudi (1-2) dan Korsel (0-1).

"Harus diakui bahwa Korea memang salah satu tim terbaik di Asia, mereka tim yang kuat. Mereka berbeda dengan Bahrain," ujar Kolev. Kemenangan Korsel tersebut membawa tim yang dilatih Peter "Pim" Verbeek itu lolos ke perempatfinal karena pada pertandingan lainnya di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Arab Saudi mengalahkan Bahrain 4-0.

Dengan demikian Arab Saudi menjadi juara Grup D dengan nilai tujuh, sementara Korsel menempati peringkat kedua dengan empat poin. Indonesia dan Bahrain sama-sama mengumpulkan tiga poin. "Kami bermain bagus hari ini, mencetak gol bagus dan kami siap menghadapi pertandingan berikutnya," kata Verbeek.(AFC/hep/an/foto:goal)

Jumat, 13 Juli 2007

PARTAI KACAU

Mencoba menjadi komentator biar kek pejabat teras...(ngemper di teras)HeHeHe...:D

Menyambut pemilu 2009,waduh waduh......kanyab ilakes orang2 bikin parpol.semua mengatas namakan n demi kepentingan rakyat.But,rakyat yang sebelah mana cak??sampe sekarang aja rakyat masih tetap sengsara,tanpa ada jaminan hidup dari pemerintah kayak ndek luar negeri,kerja keras masih susah,apalagi yang masih nganggur??sungguh melas tanpa ada rasa kasihan babar blas.
Lalu gmna bangsa ini bisa maju kalo masih kayak gitu??parpol banyak juga gak bisa berbuat banyak?parpol sedikit tapi hasilnya amit-amit.So,mending ngangkat ketua RT aja jadi pejabat dari pada repot2 bikin parpol yang cuma habisin fulus kasir milyaran rupiah,pak RT yang sebenarnya mengetahui keadaan rakyat,bukan partai yang bisanya NATO yang hasilnya NATING.Klo keadaan sampe gini terus maka,JANGAN SALAHKAN KALO RAKYAT TIDAK MEMILIH....!!!

Senin, 09 Juli 2007


BERANI COBA.................????